Cari Di Statistikus

Thursday 28 June 2018

Analisis Regresi Berganda dengan SPSS

Dalam Postingan ini akan dijelaskan langkah-langkah penggunaan SPSS untuk analisis regresi beserta dengan uji Asumsinya. langkah pertama yang dilakukan adalah buka program spssnya kemudian deskripsikan variabel pada variabel view. untuk contoh kali ini data yang digunakan adalah data keputusan mahasiswa sebagai variabel dependen dan sebagai variabel independenya adalah biaya (X1) dan Motivasi (X2).

adapun data yang akan kita gunakan adalah sebagai berikut :

Keputusan  motivasi    Biaya
25 28 14
31 32 25
28 33 17
25 34 17
26 28 22
27 32 19
26 29 20
26 26 18
19 23 16
24 28 21
25 27 17
29 29 19
28 35 25
29 33 25
24 31 20
27 30 19
28 28 18
26 33 21
26 31 18
31 32 20
29 34 19
28 31 18
25 31 21
26 32 24
27 34 17
28 32 21
29 30 23
26 31 21
30 33 19
22 31 18
24 29 16
24 26 20
28 28 18
26 29 18
26 28 19
29 35 22
25 29 18
24 28 20
27 30 17
25 29 21
21 26 18
19 26 15
25 29 21
24 28 19
20 26 19
28 34 26
21 27 17
25 28 21
25 32 19
18 28 15
22 24 19
27 31 17
30 34 20
29 32 18
26 31 17
24 24 23
32 34 26
27 30 20
24 31 15
26 34 18
30 29 18
27 32 16
18 26 19
29 28 21
23 27 19
24 30 21
26 28 20
29 34 21
26 30 19
24 29 18
23 27 16
27 31 19
25 30 19
26 31 16
23 26 17
27 32 24
24 29 21
27 34 20
20 25 14
24 29 17
23 29 20
18 28 15
22 26 19
25 29 16
20 26 19
30 31 20
27 29 19
29 29 21
31 34 15
24 29 20
30 32 18
31 32 23
23 31 19
24 28 18
30 34 15
28 33 17
27 36 25
26 29 17
31 34 23
29 36 20

kemudian atur variabel view di program spss sebagai berikut :




kemudian pada tab data view copykan data yang akan kita gunakan sebagai berikut :



Lalu untuk melakukan analisis regresi lakukan langkah berikut :

1. Klick Analyze --> Regresion --> linier regresion 
2. masukan keputusan ke dependent dan biaya serta motivasi ke independen seperti gambar berikut :



3. lalu klick statistics pastikan centang seperti gambar dibawah ini , lalu klick Continue:


4 kemudian pilih tab PLOT kemudian masukan Zpred ke X dan Sresid ke Y lalu continue

5. pilih save kemudian centang unstandarized residual lalu continue :

6. klick OK, maka jendela output akan terbuka dengan isi konten sebagai berikut :





kemudian ketika kita kembali ke data view maka ada tambahan variabel baru. variabel ini akan digunakan untuk uji asumsi klasik normalitas adapun caranya adalah sebagai berikut :

1. klick analyze --> decriptive statistics --> explore
2. pada jendela explore masukan unstadarized residual kedependent list seperti berikut :


lalu klick plots dan centang normal probability plot with test

lalu klick continue dan OK. maka akan muncul output sebagai berikut :



untuk penjelasan output akan dijelaskan pada postingan selanjutnya

untuk penjelasan teori regresi : analisis regresi

Monday 25 June 2018

Analisis Regresi


Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel(-variabel) yang lain. Variabel "penyebab" disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel independen, atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X) dalam modul ini selanjutnya akan disebut dengan variabel independen. Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y dalam modul ini selanjutnya akan disebut variabel dependen. Kedua variabel ini dapat merupakan variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel acak.
Analisis regresi adalah salah satu analisis yang paling populer dan luas pemakaiannya. Analisis regresi dipakai secara luas untuk melakukan prediksi dan ramalan, dengan penggunaan yang saling melengkapi dengan bidang pembelajaran mesin. Analisis ini juga digunakan untuk memahami variabel bebas mana saja yang berhubungan dengan variabel terikat, dan untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan tersebut.
Analisis regresi dapat digunakan untuk dua hal pokok yaitu a) untuk memperoleh suatu persamaan dan garis yang menunjukan persamaan hubungan antara dua variabel. Persamaan dan garis yang didapat disebut dengan persamaan regresi, yang dapat berbentuk linier maupun nonlinier, b). Untuk menaksir satu variabel yang disebut dependen variabel, dengan variabel lain yang disebut independent variabel, berdasarkan hubungan yang ditunjukan persamaan regresi
Salah satu tujuan analisis regresi adalah untuk memperkirakan / memperhitungkan besarnya efek atau pengaruh kuantitaif dari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian-kejadian lainya. Untuk keperluan evaluasi / penilaian suatu kebijakan mungkin ingin diketahui besarnya efek kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lainya. Kejadian-kejadian tersebut, untuk keperluan analisis, bisa dinyatakan di dalam perubahan nilai variabel. Untuk analisis dua kejadian(events) kita gunakan dua variabel X dan Y. Apabila variabel X dan Y mempunyai hubungan (korelasi), maka perubahan nilai variabel yang satu akan mempengaruhi nilai variabel lainya. Hubungan variabel dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi, misalnya Y= f(X) à Y= 2 + 1,5X. Apabila bentuk fungsinya sudah diketahui, maka dengan mengetahui nilai dari dari satu variabel (X), maka nilai variabel lainya (Y) dapat diperkirakan atau diramalkan. Data hasil ramalan yang dapat menggambarkan kemampuan untuk waktu yang akan datang, sangat berguna bagi dasar perencanaan.
Variabel yang akan diramalkan harus diletakan pada ruas kiri persamaan dan disebut variabel tidak bebas (dependent) , sedangkan variabel yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan disebut variabel bebas (independent).

1.     Model Regresi Sederhana

Jika analisis regresi dilakukan untuk satu variabel dependen dan satu variabel independent maka regresi ini dinamakan regresi sederhana. Analisis regresi linear diperoleh dari suatu motivasi bahwa plot data variabel X (pengaruh) dan Y (respons) cenderung linear.
Model regresi adalah cara yang digunakan untuk menyatakan dua hal :
a.         Kecenderungan berubah-ubahnya variabel dependen terhadap variabel independent dalam bentuk yang sistematis (teratur).
b.         Berpencarnya observasi di sekitar kurve yang menyatakan hubungan statistik.
Kedua karakteristik itu ada dalam model regresi dengan mempostulasikan bahwa :
a.          Dalam populasi observasi di mana sample diambil, terdapat distribusi probabilitas dari Y untuk setiap level dari X.
b.         Harga – harga mean distribusi probabilitas ini berbeda-beda dalam cara yang sistematik dengan X.

Model regresi linear sederhana :

Yi = β0 + β1Xi + εi,    i = 1, 2,...,n

Keterangan:
·         Yi harga variabel respons pada trial ke i.
·         Xi konstan yang diketahui , yaitu harga variabel independent pada trial ke i.
·         β01 adalah parameter yang tidak diketahui nilainya dan akan diestimasi denganstatistik b0,b1.
·         εi= N(0;σ2) adalah suku sesatan random yang independent

Model di atas dapat dipahami sebagai model linear dengan melihat Yi = β0 + β1 Xi ditambah dengan adanya unsur εi = N( 0;σ2) yang membuat data naik turun dari garis linear.

2.     Model Regresi Berganda

                 Regresi Berganda sebenarnya tidak jauh berbeda dengan regresi sederhana yang membedakan hanya pada jumlah variabel independenya saja. jika pada regresi sederhana terdapat 1 variabel independen maka pada regresi berganda terdapat lebih dari 1 variabel independen (X) yang biasa dinotasikan dengan X1, X2, X3, .... 



untuk contoh penggunaan dengan SPSS dan aplikasi lainya akan dijelaskan dipostingan selanjutnya.

Saturday 12 May 2018

Uji Reliabilitas


Uji Reliabilitas


Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah (Harrison, dalam Zulganef, 2006).
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah  uji test retest, uji belah dua genap ganjil, uji butir.

1.     Uji Test Retest

Reliabilitas tes ulang adalah menguji keandalan instrumen pengukuran/hasil pengukuran yang didapatkan dari pengukuran secara berulang. Setiap subjek mendapatkan tes yang sama seba nyak dua kali. Estimasi reliabilitas ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil pengukuran pertama dan kedua.
Misalnya dimiliki data hasil dari Sebuah tes pemahaman visual diberikan sebanyak dua kali kepada subjek penelitian. Peneliti hendak melihat seberapa jauh reliabilitas alat ukur yang dibuatnya. penelitian tersebut menghasilkan data seperti dibawah ini :
Va 1
Va 2
Va 3
Va 4
Total a
Vb 1
Vb 2
Vb 3
Vb 4
Total b
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
5
5
4
2
16
3
3
5
5
16
4
4
4
4
16
4
5
4
4
17
5
5
5
5
20
4
5
5
4
18

Dimana a menunjukan penelitian pertama dan b menunjukan penelitian kedua, maka untuk melakukan uji test retest lakukan langkah berikut :

1.      Buka program SPSS dan pada variabel view buat dua variable yaitu Va dan Vb kemudian pada data view masukan total a ke Va dan total b ke Vb seperti pada gambar berikut :

2.      Kemudian masuk ke menu Analyze à Correlate à bivariate.. maka akan muncul tampilan berikut :


3.      Kemudian masukan Va dan Vb pada Variable kemudian klick OK maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Correlations

Va
Vb
Va
Pearson Correlation
1
,870
Sig. (2-tailed)

,130
N
4
4
Vb
Pearson Correlation
,870
1
Sig. (2-tailed)
,130

N
4
4

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dua hasil pengukuran pertama dan kedua (r = 0.870). Hal ini menunjukkan

bahwa hasil pengukuran sangat stabil dari waktu ke waktu (reliabel). Analisis reliabilitas hanya memperhatikan nilai r saja tanpa melihat signifikansi hubungan. 

      2.     Uji Belah Dua Ganjil Genap

Uji reliabilitas dengan Teknik Belah Dua, yaitu dengan membagi instrumen menjadi dua bagian ganjil dan genap.
Sebagai contoh kita akan menguji reliabilitas untuk data hasil kuisioner berikut :
Responden
Nomor Pertanyaan
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
5
4
3
5
3
2
2
1
4
3
4
5
4
5
3
1
3
1
4
2
5
4
4
4
4
2
2
1
4
2
4
5
3
3
4
1
3
2
5
2
5
4
4
4
3
2
2
1
5
2
4
5
2
5
4
2
2
2
5
3
4
5
4
4
4
1
1
2
4
2
5
4
5
3
4
2
3
1
4
2
4
5
4
4
4
1
1
2
4
2
5
4
4
1
1
5
5
5
1
5
45
45
39
38
35
21
26
16
40
24

 Lakukan langkah-langkah berikut :
    1.      Buka program SPSS dan pada variabel view buat 10 variabel dengan nama 1-10. Kemudian di data view masukan data sesuai dengan nomor pertanyaan seperti gambar berikut :


     2.      Lalu klick menu analyze à Scale à Reliability analisys kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut :



     3.      Inputkan variabel dengan cara mendahulukan variabel dengan angka ganjil kemudian setelah semua variabel ganjil diinputkan disusul dengan variabel genap.
     4.      Kemudian ganti model dengan Split-Half kemudian klick Ok maka akan muncul output berikut :

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1
Value
,966
N of Items
5a
Part 2
Value
,422
N of Items
5b
Total N of Items
10
Correlation Between Forms
,868
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length
,929
Unequal Length
,929
Guttman Split-Half Coefficient
,876
a. The items are: N1, N3, N5, N7, N9.
b. The items are: N2, N4, N6, N8, N10.

Cronbach Alpha. Menunjukkan reliabilitas tiap bagian yang dihitung dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Terlihat pada output bahwa reliabilitas belahan 1 (ganjil) adalah rxx’= 0.966 dan reliabilitas belahan 2 (genap) adalah rxx’ = 0.422.
Correlation Between Forms. Adalah korelasi antar belahan yang dihitung dengan menggunakan korelasi product momen. Terlihat bahwa korelasi antar bagian tes rxy = 0.868 dan nilai reliabilitas yang dihasilkan rxx’ = 0,929.
Spearman Brown Coefficient, menunjukan reliabilitas alat ukur yang diestimasi dengan menggunakan teknik belah dua, yaitu rxx’ = 0,929. Karena jumlah item antara belahan 1 dan 2 adalah sama maka yang dilihat adalah EQUAL LENGTH.
Guttman Split Half. Menunjukan reliabilitas alat ukur yang diestimasi dengan menggunakan teknik belah dua dengan menggunakan formula dari Guttman yaitu rxx’ = 0,876.